Beberapa celah keamanan ditemukan di aplikasi pembaca file PDF (Portable Document Format), Adobe Reader. Vendor keamanan komputer iDefense menyatakan, Adobe Reader dieksploitasi para penjahat cyber untuk meluncurkan program jahat pada komputer korban melalui file PDF dengan memanfaatkan celah keamanan tersebut.
Pihak Adobe yang mendapat peringatan dari iDefense, kemudian langsung merilis update untuk menambal celah keamanan tersebut. Pengguna disarankan segera mengupgrade aplikasi Reader ke versi 8.1.2 di situs Adobe, untuk menghindari serangan yang mungkin terjadi.
Menurut iDefense, sudah banyak korban berjatuhan ketika membuka file PDF yang ternyata mengandung Trojan. Menurut pengamatan, eksploitasi celah keamanan di Adobe Reader ini sudah terjadi sejak Januari lalu di mana serangan permulaan diluncurkan dari sebuah server di Belanda.
file PDF yang mengandung Trojan itu didistribusikan melalui email dan situs-situs tertentu. Korban pertama dilaporkan berada di Italia yang menyatakan bahwa sebanyak tiga komputernya telah terinfeksi Trojan akibat masalah di Adobe Reader ini.
Menurut iDefense, program jahat yang merupakan varian dari 'Zonebac' Trojan tersebut cukup ampuh. Dinyatakan, program jahat ini mampu mengakali berbagai aplikasi anti virus, bahkan membuatnya jadi tak berfungsi.
sumber: computerworld
[get this widget]
12 Februari 2008
PDF Virus
28 Januari 2008
"Love Virus" Di Hari Valentine
Virus Nuwar.ol disebarkan melalui email dengan subyek kata-kata seperti 'I Love You So Much', 'Inside My Heart', atau 'You...In My Dreams'. Saat dibuka, email tersebut tampak seperti kartu ucapan romantis biasa dengan gambar hati besar.
Namun jangan salah, email tersebut mengandung link ke situs dengan kode jahat. Sekali dibuka, virus ini akan menyebar ke alamat kontak email korban.
Demikian pula, virus Valentin.E menyebar via email. Pesan emailnya mengandung subyek seperti 'Searching for True Love' atau 'True Love' dan pada attachment bernama 'friends4u'. Jika dibuka, virus ini akan terunduh, membuat wallpaper baru serta menyebar ke komputer. Virus inipun juga akan menyebar ke daftar kontak email yang terinfeksi.

"Tahun demi tahun, kita melihat munculnya beberapa program jahat memanfaatkan hari Valentine. Hal ini mengindikasikan bahwa taktik semacam ini masih jitu untuk mengelabui pengguna," ungkap Luis Corrons, Direkur Teknis PandaLabs.
sumber: NBC









[get this widget]
22 Januari 2008
Pengguna Vista Bajakan akan Rasakan "Black Screen of Darkness"
Di dalam Windows Vista, terdapat “fitur” Reduced Functionality Mode, yang akan mengurangi fungsionalitas fitur sistem operasi jika terdeteksi bahwa Windows Vista tersebut merupakan versi bajakan. Saat ini fitur tersebut mulai diaktifkan, dan pengguna Vista bajakan akan mulai mengalami gejala layar hitam, tidak ada desktop dan tidak ada start menu. Microsoft mulai mengirim email ke OEM untuk memperingatkan agar mereka menyebarkan Vista versi original jika tidak ingin kena masalah.

Tentunya tidak semua Vista bajakan akan mengalami masalah ini, misalnya Vista yang memakai product key dari enterprise. Dan ada kemungkinan bahwa Windows Vista original akan salah dikenali sebagai versi bajakan. Belum lama ini server Genuine Advantage milik Microsoft mengalami masalah, sehingga banyak komputer sempat dianggap menginstall OS bajakan, semoga hal itu tidak terjadi setelah diaktifkannya Black Screen of Darkness ini.
sumber: Guia do pc









[get this widget]
Internet Bikin Otak Bodoh
Ia menandaskan, banyak anak muda di seluruh dunia menggampangkan proses pendidikan gara-gara internet. Ditambahkannya, keberadaan internet berpotensi menumpulkan otak dengan membunuh rasa ingin tahu para pelajar.

Keberadaan mesin cari misalnya, membuat mahasiswa mengandalkan internet sebagai sumber informasi untuk menyusun tugas-tugas kuliah. Padahal menurut Brabazon, situs semacam Google menawarkan konten yang tidak berbobot bagi mahasiswa.

"Ini adalah waktunya untuk mundur sejenak dan mencari cara yang benar dalam pemakaian teknologi. Terlalu banyak pelajar yang tak memakai otak mereka karena teknologi," tandas Prof Brabazon.
Dia mengungkapkan bahwa ribuan mahasiswa membuat tugas kuliah yang tak bermutu karena hanya mengandalkan mesin cari internet. Fenomena seperti ini disebutnya berdampak tidak baik bagi semua pihak.
Prof Brabazon pun tak segan meminta mahasiswanya membuat penelitian dengan membaca buku-buku perpustakaan dan bukannya mencari di internet. "Saya melarang semua mahasiswa memakai Google, Wikipedia, dan semua situs semacam itu," ujarnya.
sumber: The Argus









[get this widget]
21 Januari 2008
Kiat Membedakan Ponsel Baru dan Rekondisi
Banyak dari ponsel rekondisi disegel ulang dan diberi garansi oleh si penjual. Pelanggan memang sulit membedakan secara fisik antara ponsel baru dan ponsel rekondisi. Salah seorang penjual memberi kiat mengetahui perbedaan antara ponsel baru dan rekondisi.
Video Lengkap:
http://www.liputan6.com/mediaplayer/?program=news&id=153785&m_id=689670
(copy-paste)
dikutip dari: liputan6









[get this widget]